Happy 2nd Birthday, Kualanamu.
Tidak ada yang lebih membahagiakan pada tanggal 24 Juli 2013 bagi saya daripada menyaksikan seremoni operasi perdana Bandara Internasional Kualanamu melalui internet. Angkasa Pura II menetapkan malam itu sebagai pembukaan perdana Bandara Kualanamu menggantikan Bandara Polonia sebagai pelayan utama penerbangan komersial di Sumatera Utara.
Malam itu seluruh operasi penerbangan komersial di Bandara Polonia diakhiri dan ditutup dengan penerbangan dari maskapai Air Asia Indonesia bernomor AWQ 7803 (tail number PK-AXV) yang mendarat pada pukul 23:51 WIB. Penumpang penerbangan terakhir ini disambut dengan tarian adat, dikalungkan bunga, dan diberi merchandise unik.
Berlanjut ke ferry flight. Sederhananya, ferry flight adalah penerbangan yang bertujuan memindahkan pesawat, bukan penumpang, dari satu bandara ke bandara lain. Ferry flight malam itu dilakukan dari Bandara Polonia ke Bandara Kualanamu sebagai penanda dimulainya operasional kebandarudaraan di Bandara Kualanamu, yang secara resmi disebut soft-opening. Ferry flight dilakukan dengan pesawat dari maskapai Garuda Indonesia bernomor GIA 196 (tail number PK-GFO) dengan Bapak Dahlan Iskan, Menneg BUMN saat itu, di dalamnya. GIA 196 mendarat dengan mulus di Bandara Kualanamu melalui runway 23 sekitar pukul 01:55 WIB tanggal 25 Juli 2013.
Dua peristiwa di atas menjadi bahasan utama dan satu-satunya bagi saya dan teman-teman pengamat (sebut saja demikian, karena setidaknya kami mengamati pembangunan bandara ini sejak land clearing) di forum diskusi http://www.skyscrapercity.com. Perkembangan minute-to-minute (bahkan pada beberapa moment second-to-second) tidak rela kami lewatkan dari pembahasan. Sebagian besar kami hanya dapat memantau melalui situs/aplikasi pemantau penerbangan live http://www.flightradar24.com yang popularitasnya belum setinggi sekarang. Ada teman yang menyaksikan langsung di Bandara Polonia, ada yang di Bandara Kualanamu, bahkan ada yang kebetulan sedang bertugas di menara ATC Bandara Polonia. Saya termasuk yang hanya bisa mengamati dari situs http://www.flightradar24.com.
Dari jumlah postingan dan bahasa yang digunakan, jelas terlihat bahwa kami sangat terharu sekaligus bangga. Bagaimana tidak? Saya pribadi mengamati pembangunan bandara ini sejak tahun 2007 dan banyak teman bahkan dari tahun-tahun sebelumnya. Kenapa tidak? Karena Bandara Polonia yang sudah 85 tahun melayani itu tidak lagi mampu menjadi representasi Sumatera Utara, dan Medan khususnya. Di usia rentanya, kapasitasnya tidak lagi mampu mengimbangi laju pertumbuhan penumpang yang membutuhkan sarana transportasi udara yang layak. Selain itu, Bandara Polonia juga sudah pernah menjadi ground-zero kecelakaan pesawat komersial Mandala Airlines yang menewaskan ratusan orang yang secara tata kota dan peraturan keselamatan penerbangan sipil tidak layak berada di tengah kota yang sedang bergeliat. Mengapa tidak? Bandara ini memiliki gaya arsitektur modern, fasilitas kereta api dedicated pertama di Indonesia, dan land-bank yang luas, kedua terluas di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta (1.365 Ha). Dalam pengembangannya direncanakan menggunakan tol bandara, 2 runway, dan 3 concourse yang berbentuk huruf H. Tol bandara saat ini sedang dalam pengerjaan dan pembangunan concourse kedua dikabarkan sedang dalam proses tender.
Kini Bandara Kualanamu sudah genap berusia dua tahun. Masih infant jika dianalogikan ke manusia. Pemeliharaan dan pengembangan minor terus dilakukan. Masih ada, bahkan banyak, kekurangan di sana-sini. Sebut saja dari sisi arsitektur. Tidak perlu bertitel sarjana teknik arsitektur untuk menilai bahwa arsitektur bandara ini hanya bagus secara makro dan sangat lemah di detail. Belum lagi masalah pelayanan dan kebersihan yang masih jauh panggang dari api jika ingin disandingkan dengan Kuala Lumpur International Airport atau bahkan jika ingin merebut market share Changi International Airport, seperti visi yang digadangkan. Bagi saya bandara ini bukan yang terbaik di Indonesia, bukan pula yang terindah apalagi sempurna. Cukuplah yang tercinta, karena cinta tidak perlu sempurna. Meski cinta, tidak berarti menutup mata akan kekurangan-kekurangannya atau menjadi spartan untuk membela.
Happy 2nd birthday, Bandara Kualanamu! Terus lah berbenah karena visimu tinggi di angkasa sana.